Setelah emas di Timika Papua, maka gas
Blok Masela, merupakan tambang yang menjanjikan kekayaan terbesar dalam jangka
waktu yang melebihi dua generasi umur manusia normal. Emas di Timika Papua dan
Gas Alam di Masela perairan laut Arafura Maluku. Dua-duanya dinyatakan memiliki
nilai(harga) kekayaan SDA tak terhingga. Letak kekayaan itu dua-duanya berada
di bagian wilayah paling timur peta negara Indonesia, di wilayah yang sangat kaya
sumber daya alamnya, tetapi sebagian
penduduk asli – pribumi, masih menjalani kehidupan dalam posisi miskin
dan nyaris terkebelakang.
Aksi protes pemuda Maluku untuk Blok Masela (Foto; Antara)
Dengan potensi cadangan gas sebesar
10,73 TCF atau 10,73 miliar MMBtu
- Million British Thermal
Unit, bahkan sesuai sertifikasi Lemigas pada tahun 2018, cadangan
gas mencapai 18,54 TCF. SKK
Migas memproyeksikan masih terdapat cadangan gas di Blok Masela sebesar 4 TCF,
saat masa akhir kontrak di tahun 2055 mendatang. Potensi kekayaan yang jauh
melebihi kekayaan gas negara Uni Emirat Arab, yang dihidupkan secara mewah
hanya dari kekayaan gas alamnya. Potensi gas terkandung di perut bumi lautan
Maluku – di perairan laut Aru, diperkirakan dapat diekploitasi selama lebih
dari 70 tahun secara efektif apabila dengan nafsu menguras penuh, artinya umur
proyek tambang gas Blok Masela bisa mencapai kurun waktu operasi hingga 1(satu)
abad – 100 tahun.
Pengembangan proyek Blok Masela akan
menggunakan skema kilang LNG di darat, yang direncanakan akan menghasilkan
kapasitas produksi LNG sebesar 9,5 MTPA atau setara 330.000 boepd , dan gas
pipa sebesar 150 Juta Kaki Kubik per Hari(Million
Standard Cubic Feet per Day/MMSCFD) atau setara 1 juta ton LNG per tahun. Untuk
jangka waktu 2027-2055, secara komulatif total produksi gas sebesar 16,38 TSCF
dengan total penjualan gas sebesar 12,95 TSCF. Masih terdapat hasil lain yaitu
kondensat, dengan
kumulatif produksi sebesar 255,28 MMSTB.8) Biaya investasi atau belanja
modal diperkirakan menelan dana sebesar US$ 18.5-19.8 Milyar.9) Karena itu, bagi negara,
Lapangan Gas Abadi Blok Masela akan meningkatkan rasio penggantian cadangan
migas Indonesia sebesar 300%.10)
Poin kesepakatan Pemerintah Indonesia den
Inpex Corporation tentang proyek Blok Masela (Sumber Infografis ; bisnis.com)
Dengan potensi cadangan gas sebesar
10,73 TCF atau 10,73 miliar MMBtu
- Million British Thermal
Unit, bahkan sesuai sertifikasi Lemigas pada tahun 2018, cadangan
gas mencapai 18,54 TCF. SKK
Migas memproyeksikan masih terdapat cadangan gas di Blok Masela sebesar 4 TCF,
saat masa akhir kontrak di tahun 2055 mendatang. Potensi kekayaan yang jauh
melebihi kekayaan gas negara Uni Emirat Arab, yang dihidupkan secara mewah
hanya dari kekayaan gas alamnya. Potensi gas terkandung di perut bumi lautan
Maluku – di perairan laut Aru, diperkirakan dapat diekploitasi selama lebih
dari 70 tahun secara efektif apabila dengan nafsu menguras penuh, artinya umur
proyek tambang gas Blok Masela bisa mencapai kurun waktu operasi hingga 1(satu)
abad – 100 tahun.
Pengembangan proyek Blok Masela akan
menggunakan skema kilang LNG di darat, yang direncanakan akan menghasilkan
kapasitas produksi LNG sebesar 9,5 MTPA atau setara 330.000 boepd , dan gas
pipa sebesar 150 Juta Kaki Kubik per Hari(Million
Standard Cubic Feet per Day/MMSCFD) atau setara 1 juta ton LNG per tahun. Untuk
jangka waktu 2027-2055, secara komulatif total produksi gas sebesar 16,38 TSCF
dengan total penjualan gas sebesar 12,95 TSCF. Masih terdapat hasil lain yaitu
kondensat, dengan
kumulatif produksi sebesar 255,28 MMSTB.8) Biaya investasi atau belanja
modal diperkirakan menelan dana sebesar US$ 18.5-19.8 Milyar.9) Karena itu, bagi negara,
Lapangan Gas Abadi Blok Masela akan meningkatkan rasio penggantian cadangan
migas Indonesia sebesar 300%.10)
Keterangan yang disampikan Kementerian
ESDM, nilai investasi
pengembangan Blok Masela mencapai US$18 – US$20 miliar atau Rp259,2
triliun-RP288 triliun, atau US$6-US$7 per barel
setara minyak(bae), yang berarti 20% lebih murah dibandingkan biaya di Offshore
US$8-US$9 per bae. Kesepakatan penting lainnya adalah pemerintah negara
Indonesia dan pihak kontraktor Blok Masella berhasil menyepakati Win-win Solution dengan skema bagi
hasil, di mana pemerintah Indonesia sekurangnya mendapat bagian (Split) 50%.11) Itu berarti, dengan cadangan gas Blok Masela yang tercatat
10,73 TCF atau 10,73 miliar MMBtu, dengan asumsi harga gas saat ini US$ 8 per MMBtu, maka cadangan gas
tersebut akan menghasilkan uang US$ 85,6 miliar. Inpex hanya butuh belanja
modal hingga US$ 20 miliar, yang akan menghasilkan keuntungan sekitar US$ 65,6 miliar.
Dari pendapatan tersebut,
berdasarkan skema bagi hasil, Pemerintah Indonesia akan mendapatkan penerimaan
setara US$ 32,8 miliar. Hasil
itu untuk selama waktu 33 tahun penerimaan hanya dari produksi LNG Blok Masela untuk
masa kontrak hingga 2055. Bila dirupiahkan
14.000/US$1, Indonesia akan mengantongi keuntungan setidaknya
sebesar Rp 459,200 triliun. Penerimaan yang belum termasuk penerimaan pajak, biaya dan/atau
kewajiban maupun kontribusi lain yang menjadi beban maupun yang harus
disetorkan pihak kontraktor sesuai perjanjian kontrak yang telah disepakati.
Gas Maluku dan emas
Papua, sama-sama hasil dari eksploitasi dari SDA di kedua wilayah itu, yang berkontribusi
besar – luar biasa, bagi kebutuhan dana anggaran belanja pembangunan negara
Indonesia. Emas Papua yang digarap Freeport, menurut klaim Manajemen Freeport Indonesia, sepanjang 1992-2014
perusahaan mengontribusi sebesar US$ 15,8 miliar terhadap penerimaan negara Indonesia
secara langsung. Sementara kontribusi berupa keuntungan tidak langsung senilai
US$ 29,5 miliar.12)
Emas Papua,(Sumber Infografis ; CNBCIndonesia.com)
Proyek Abadi adalah proyek
pengembangan LNG skala besar terintegrasi pertama yang dioperasikan oleh Inpex Corporation di Indonesia sebagai operator
sesudah proyek LNG Ichthys di
Australia. Penandatanganan kontrak bagi hasil produksi (Production Sharing Contract /PSC)
Blok Masela untuk jangka waktu 30 tahun pada tanggal 16 November 1998. Inpex Corporation adalah perusahaan eksplorasi dan
produksi (E&P) terbesar di Jepang, dan pemain E&P tingkat menengah perminyakan dunia, dan saat ini terlibat di sekitar 70 proyek di lebih dari 20 negara,
termasuk Ichthys LNG13). Begitupun dengan
Freeport, tiga pekan setelah dilantik sebagai
pejabat presiden pada 7 April 1967 Soeharto meneken “Kontrak Karya” kepada
Freeport yang berlaku selama 30 tahun.14)
Berbeda waktu dengan Freeport yang sudah lebih dulu berkontribusi hasil penjualan kekayaan emasnya plus tembaga, perak, bahkan "mungkin" uranium Papua kepada negara Indonesia. Sementara ini, akan menyusul Maluku. Maluku dengan hasil kekayaan gas alam cair - LNG, dari Blok
Masela setelah tahun 2027, plus kondensat - hasil pemisahan dari gas, hingga seterusnya sampai tahun 2055, bahkan kemungkinan dipastikan lebih di tahun-tahun berikutnya.
Kampung Bulak, 31 Agustus 2019