Oleh: M. Thaha Pattiiha
(Bagian III dari tulisan ; Blok-Masela)
a. Nama Masela
Masela atau Marsela –
nama sebutan menurut masyarakat setempat, adalah nama yang digunakan untuk
menamai blok gas yang terletak di bagian wilayah dasar lautan Arafuru, perairan
di antara daerah Kabupaten Maluku Barat Daya(MBD) dan Maluku Tenggara
Barat(MTB). Nama Masela menjadi perhatian publik Indonesia bahkan dunia
Internasional karena di tahun 2014, dari hasil eksploitasi telah
ditemukan memiliki kelimpahan kandungan sumber kekayaan energi gas alam, yang
diperkirakan kandungan gas di dalamnya bersifat abadi. Artinya hampir tidak
terkira jumlah kandungan gas bumi dan periode masa eksploitasinya.
Masela sendiri adalah nama pulau kecil yang berada di bagian
selatan, satu dari pulau-pulau terselatan kepulauan Maluku, yang berbatasan langsung
dengan wilayah negara Australia. Di selatan pulau Masela tahun
2000 telah ditemukan (discovery) sumber energi gas bumi
dalam kapasitas kandungan yang luar biasa besar, bisa mengalahkan sumber gas
bumi negara Qatar dan diperkirakan dapat diproduksi selama lebih dari 70 tahun9). Sehingga
dikatakan lapangan gas bumi Abadi, karena hampir tidak terkira dan
terbatas jumlah potensi dan masa waktu produksinya. Terbukti cadangan gas Blok
Masela, sebesar 10,73 triliun kaki kubik (Trillion Cubic Feet - TCF).
Cadangan yang diteliti Lemigas ini sekaligus membuktikan Blok Masela adalah salah satu blok dengan potensi gas alam cair terbesar. Blok Masela juga diketahui sebagai cadangan migas yang terakhir ditemukan sejak 15 tahun lalu. Kini Indonesia berhadapan dengan krisis sumber daya migas dengan rasio pengembalian cadangan sekitar 0,510).
Pulau Masela
memiliki luas 4600Ha11), berjarak 130 Km dari
lapangan GBA-Blok Masela, berdekatan dengan pulau Babar(17.000,Ha) di bagian
utara. Posisi pulau Masela hampir sejajar – sedikit lebih ke utara, dengan
pulau Sermata di bagian barat – kabupaten Maluku Barat Daya(MBD) dan pulau
Selaru(35.400,Ha) yang berada di bagian timur. Pulau Selaru sedikit lebih dekat
dengan Lapangan Gas Abadi - Blok Masela, berjarak sekitar 90 km. Di bagian
timur laut pulau Selaru terdapat pulau Yamdena (5.085 Km persegi - 310.000,Ha) –
adalah pulau ketiga terbesar di Provinsi Maluku, dengan kota Saumlaki
sebagai ibukota kabupaten Maluku Tenggara Barat, berjarak 95 Km. Sedangkan
pulau Aru - Kabupaten Kepulauan Aru dengan luas 642.800 Ha, berada di
bagian timur laut Masela yang berjarak 475 Km dari lapangan gas Abadi Blok
Masela.
Jarak pulau-pulau dengan Blok
Masela/Grafis MI (edit Pen.)12)
Abadi Field Blok
Masela ditemukan (discovery) di tahun 2000, dilanjutkan dengan
pengeboran sumur Appraisal di tahun 2007-"2008 dan 2013-"2014, yang
perkiraan cadangan gas terambilnya + 22 TCF (Wood Mckenzie,
2015)13).
INPEX (Sumber ; www.inpex.co.jp)
Inpex Corporation mendapat
persetujuan kontrak kerjasama(KKS) - Production Sharing Contract(PSC),
dari Pemerintah Indonesia pertama kali tahun 2008 untuk jangka waktu 30 tahun.
10 Tahun pertama merupakan tahap eksplorasi dan 20 tahun selanjutnya adalah
pengembangan dan produksi atau eksploitasi. Sampai tahun ke-6 sejak tandatangan
kontrak, Inpex telah melakukan uji seismic dua
dimensi dan tiga dimensi, serta pengeboran pada tiga sumur. Sejak tahun 2003
sampai 2006, Inpex mengkaji tentang reservoir atau
cadangan gas, tiga sumur gas, dan rencana pengembangan ke depan. Hingga hampir
berakhir masa eksplorasi yaitu tahun 2008, Inpex telah
mengebor 4 sumur, dengan biaya investasi mencapai 85 juta dollar AS per sumur,
belum termasuk biaya seismic dan operasional perusahaan14).
PoD (Plan of
Development) Sementara Inpex disetujui pemerintah pada
bulan Desember 2008, hingga PoD I secara resmi disetujui pada
Desember 2010. Saat eksplorasi oleh Inpex dilanjutkan ke
tahap ke empat pada sumur 8, 9, dan 10, ternyata cadangan gas diidentifikasi
lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Dengan ditemukannya limpahan cadangan
gas yang besar, telah ikut merubah rencana pengembangan Blok Masela
selanjutnya.
b. Letak Blok Masela
(Sumber; http://sinarharapan.net/2016/03/blok-masela-jokowi-mendengarkan-suara-rakyat/ diundu 30 Maret 2016 )
Letak Lapangan
gas Abadi(Abadi Field) Blok Masela 15), yaitu terletak
bagian selatan Indonesia, diperbatasan internasional dengan Australia, dengan
kedalaman air(laut) – water depth, 400 - 800 meter. Abadi
Field berada pada Blok Masela PSC (Production
Sharing Contract) di bagian
timur Laut Timor dan selatan Palung Timor(Deep Timor Trough), dengan water
depth lebih dari 1,500 m berada diantara outer ridge of
the Banda Arc dan Blok Masela. Blok Masela berada pada area upper
slope dari paparan kontinental Australia dengan water depth 300
m to 1,000 m. 350 km dari pulau Timor dan 350 km di utara
kota Darwin Australia.
Secara
Astronomi Blok Masela terletak di antara 080 05’ 25,29” - 080 13’
58,94” LS dan 1290 48’ 11” - 1290 56’ 9,55” BT.
Perkiraan luas area Blok Masela sekitar 4.291, 35 km persegi 16).
Peta lokasi dari Lapangan Gas
Abadi. Garis kontur menandakan water depth (m). Lapangan gas
Abadi berlokasi di Blok Masela PSC di bagian timur Laut Timor, Indonesia bagian
timur, sepanjang perbatasan internasional Indonesia dan Australia. Deep
Timor Trough dengan water depth lebih dari
1,500 m berada diantara outer ridge of the Banda Arc dan Blok
Masela. Blok Masela berada pada area upper slope dari paparan
kontinental Australia dengan water depth 300 m to 1,000 m.17)
Secara geologi, Abadi Field terdiri dari relatively
undeformed Australian continental margin yang memanjang hingga
perairan Indonesia. Lapangan ini terletak pada ujung timur dari Sahul Platform
dan menempati larged tilted fault block yang dibatasi di
sebelah timur dan selatan oleh Calder-Malita Grabens. Abadi Field mempunyai
akumulasi kolom gas yang signifikan, reservoir berada pada
lingkungan shallow marine, highly mature, quartzose
sandstone dari Formasi Middle Jurassic
Plover. Analog terdekat pada Giant Greater Sunrise dan Bayu
- Undan fields. Kualitas reservoir, pada kedalaman ~3,900 m,
bervariasi dari good to poor, menggambarkan interaksi
kompleks dari kontrol pengendapan utama dan pengaruh diagenesis pada tahap
akhir.
Kurang lebih 250 km sebelah barat Abadi, Lapangan Gas
Sunrise-Troubadour (proved & probable recoverable reserves: 8.4 tcf ;
informasi publik dari Northern Territory Government of Australia)
menempati sumbu Sunrise-Troubadour High. Lapangan Gas Evans Shoal (proved &
probable recoverable reserves: 6.6 tcf ; informasi publik
dari Northern Territory Government of Australia) berada kurang
lebih 150 km sebelah baratdaya Abadi diantara Sunrise-Troubadour High dan
Malita Graben.
Perkembangan dari Cekungan Northern Bonaparte dipengaruhi oleh
rifting dan pemisahan kontinen pada middle Jurassic - early Cretaceous
sepanjang margin sebelah barat laut Australia, dan pada akhirnya dimodifikasi
oleh collision antara Indo-Australian dan Sunda plates dari
Miocene - present(Whittam et al. 1996).
Abadi field berada pada Cekungan Northern
Bonaparte, di Sahul Platform sebelah timur akhir dari Sunrise-Troubadour
High. Ini dibatasi kesebelah timur oleh Masela Deep, yang merupakan
perpanjangan kesebelah utara dari Calder Graben. The Malita Graben berada
disebelah barat daya dan terdiri dari sedimen tebal Cretaceous-Tertiary (Courtesy Inpex
Masela, Ltd - PROCEEDINGS, INDONESIAN PETROLEUM ASSOCIATION
Twenty-Ninth Annual Convention & Exhibition, October 2003 "The
Abadi Gas Field")18).
Peta Tectonic
elements dari Cekungan Northern Bonaparte19)
c. Kontrak Kerja Sama Blok Masela
Kontrak Kerja Sama (KKS/PSC)20) Blok Masela
antara Pemerintah Indonesia dengan Inpex Masela Ltd (65%
saham) bersama Shell Upstream Overseas Services Ltd(35
persen saham) ditandatangani pada tanggal 16 Nopember 1998 dan direncanakan
berakhir pada tahun 2028, yaitu Masa Kontrak selama 30 tahun, 10 tahun pertama
untuk masa eksplorasi, dan 20 tahun selanjutnya untuk masa produksi.
Tahun 1999-2000 ditemukan cadangan gas di lapangan Abadi. Selanjutnya
tanggal 30 Desember 2008 PoD Sementara disetujui Menteri ESDM,
secara resmi PoD (Plan of Development) I(Pertama) Lapangan Abadi dengan kapasitas produksi
2,5 MTPA disetujui tanggal 6 Desember 2010. Pada
kontrak tersebut, disebutkan 15 persen hasil gross penjualan diserahkan kepada
pemerintah Indonesia dan Maluku mendapatkan 10 persen.
Perkiraan awal dalam PoD I(Pertama),
cadangan gas Masela adalah 6 – 7 TCF (Trillion Cubic Feet), yang
berarti hanya bisa memproduksi gas sebanyak 2,5 MTPA. Sehingga
pengembangannya diusulkan menggunakan kilang terapung di laut(FNLG),
karena lebih feasible dari pada dibawa ke darat dan membangun
kilang di darat. 7 Tahun kemudian setelah dilakukan eksplorasi tahap ke-4
pada tahun 2013-2014, yaitu pengeboran Sumur Abadi 8, Abadi 9, dan Abadi
10, Inpex kemudian pada 12 September 2014 mengajukan
Revisi PoD I dengan perubahan pada kapasitas FLNG yang naik dari sebelumnya 2,5 MTPA menjadi
7,5 MTPA. Perubahan menjadi 7,5 MTPA, ikut
merubah rencana sistem produksi yang sebelumnya di laut menjadi pindah di
darat.
Skenario awal dirubah oleh adanya perubahan pada penemuan
baru cadangan gas yang semula hanya 6-7 TCF, teridentifikasi
ternyata lebih besar yaitu 10,37 TCF. Cadangan gas terbukti
bertambah 4 TCF dengan kapasitas produksi direncanakan
mencapai 7,5 MTPA dari sebelumnya 2,5 MTPA dengan fasilitas
produksi Floting LNG(FLNG), berarti produksi melonjak
sekitar 300 persen21).
Perubahan atau revisi PoD dimungkinkan dalam
Peraturan Tata Kelola (PTK) PoD, apabila terjadi perubahan pada
salah satu dari 3(tiga) perubahan. Yaitu ; Pertama, volume besaran
cadangannya berubah(membesar atau mengecil). Kedua, terjadi
perubahan rencana besaran biaya pengembangan, dan Ketiga, ada
perubahan atas skenario pengembangan. Satu saja dari tiga perubahan itu
terjadi, maka PoD harus direvisi22).
Peta
Lokasi Lapangan Gas Abadi Blok Masela23)
Perkiraan cadangan gas Blok Masela sebesar
10,37 TCF (Trillion Cubic Feet) cadangan tersertifikasi, dengan kadar CO2 tinggi sebesar
9,3 persen. Butuh kapasitas kilang 7,5 MTPA yang
akan memproduksi gas sebesar 1.200 MMSCFD,
produksi Kondensat 24.460 BPD dari cadangan kondensat
209 MMSTB24).
Blok Masela bagi Indonesia menjadi salah satu andalan mega proyek
gas, karena dianggap merupakan jumlah yang sangat besar, sehingga Blok Masela
disebut Lapangan Gas Abadi atau Abadi Field.
Depok, 24 Mei 2018
Bersambung ke bagian ; IV. Seteru
Konstitusi vs Neolib Di Blok Masela
----------------------
Sumber ;
9)
“Kalau dikelola dengan baik, kekayaan (gas) ini akan
mengalahkan Qatar dalam bidang gas, Qatar itu hidup dari gas,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli seraya
menambahkan, bahwa gas di Blok Masela takkan habis selama 70 tahun ke
depan. http://abdulmuissyam.blogspot.com/2016/01/soal-blok-masela-sudirman-said-cs.html
10) TEMPO.CO KAMIS, 17 DESEMBER 2015 | 04:09 WIB.Keputusan Blok Masela Jadi
Penentu Investasi Migas Laut Dalam ;
https://bisnis.tempo.co/read/728401/keputusan-blok-masela-jadi-penentu-investasi-migas-laut-dalam diundu;5/2/2016,20:33
11) Buku
RPJMD Provinsi Maluku Tahun 2005-2019, hal 22, www.malukuprov.go.id
diundu-PDF 03/6/2016, 04,17
12) Kementerian
ESDM – Grafis; Media Indonesia (MI) http://www.mediaindonesia.com/news/read/41008/kementerian-pupr-siap-bangun-infrastruktur-dasar-blok-masela/2016-04-18
diundu 24/10/2016, 21:36
13) NAPITUPULU,
HAPOSAN. PH.D. Op.Cit
14) Alfred
Manayang ; Manager Communication and Relations Inpex Corporation ;
Tabloid KONTAN, Senin 8/7/2013, kliping
15) Abadi Gas Field ; di-copypaste dan
di-edit dari bloger Irfan Yuliandri Syukri (Lulus dari Institut Teknologi
Bandung jurusan Geofisika - tinggal di Jakarta), blog ; inibumi.blogspot.co.id/2012/05/abadi-gas-field.html
diposkan 28 Mei 2012,
20:12, di undu 11
November 2013, 20:34
17) Abadi Gas Field
; Op.Cit.
18) Abadi Gas Field. Op.It.
19) Abadi Gas Field. Op.It.
20) ambonekspres.fajar.co.id; Temuan
Baru Di Blok Masela. http://ambonekspres.fajar.co.id/2016/02/09/temuan-baru-di-blok-masela/
21) Edy Mulyadi (Direktur Program Centre for Economic and Democracy
Studies/CEDeS) – “Blok
Masela, Antara Bemo dan Bus Trans Jakarta” http://batamtoday.com/berita-68946-Blok-Masela,-Antara-Bemo-dan-Bus-Trans-Jakarta.html
Diundu 20 Maret 2016, 16:35
22) NAPITUPULU,
HAPOSAN. PH.D. Op.Cit
23) Malakalamere, M. 2014 ; Masela. e-journal.uajy.ac.id/6434/5/KOM404043 pdf
24) NAPITUPULU,
HAPOSAN. PH.D. Op.Cit
No comments:
Post a Comment